Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap bersaing dengan negara lain. Apa yang perlu kita siapkan untuk menghadapi persaingan dengan negara lain ini?, pertanyaan serupa mungkin akan terpintas oleh kita. Tentu yang pertama adalah masalah komunikasi, yaitu dalam bertinteraksi dengan orang lain bukan hanya hasil karya saja atau produksi kita yang dipersiapkan untuk berhubungan atau bersaing namun yang utama adalah komunikasi yang aktif dan mahir. Tentu dalam era perdagangan bebas atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) sudah dimulai ini kita bukan hanya bersaing dengan relasi dalam negeri tapi kita bersaing secara internasional perlu keterampilan khusus untuk menunjang dan meningkatkan kualitas persaingan kita di mata ASEAN yaitu keterampilan berbahasa inggris.
Pelajaran berbahasa inggris ini setiap warga negara sudah bisa didapatkan sejak sekolah dasar, namun terkadang kita hanya mempelajarinya untuk syarat kelulusan saja tanpa melihat pentingnya berkomunikasi dengan bahasa inggris secara aktif di kehidupan sehari-hari. Hal ini kita rasakan saat ini, di mana kita selalu berhubungan dengan bahasa inggris, terutama para Akademisidan Praktisi Bisnis.
Sudah terlambatkah? - Sebagai orang yang kurang dalam berbahasa inggris terutama para akademisi praktisi bisnis bertanya, apakah sudah telat bila sampai saat ini kita belum bisa berbahasa inggris?. Ya, tentu terlambat daripada tida bisa sama sekali ada baiknya kita dari sekarang mulai mempelajari bahasa inggris. Karena dengan mulai diberlakukan perdagangan bebas ini akan berdampak kepada semua sektor, bukan hanya di sektor perdagangan saja namun akan dirasakan banyak sektor yang akan terasa imbasnya. Banyak tempat kursus atau tempat privat atau lembaga lain yang menyediakan jasa memberikan pelajaran berbahasa inggris. Dengan AFTA ini sangat penting kemampuan dalam berkomunikasi bahasa inggris.
Akademisi dituntut untuk menguasai Bahasa Inggris - Seorang akademisi dituntut untuk mahir berbahasa inggris karena sebagai dasar untuk meningkatkan kekayaan dan kualitas intelektual dalam perkembangan akademik nasional menuju persaingan kualitas pendidikan di negara kita dengan negara lain. Kekayaan dan kualitas intelektual negara kita perlu terus ditingkatkan sehingga kita siap bersaing dengan negara lain, karena tahun 2015 ini kita siap tidak siap akan bersaing secara langsung dengan negara lain khususnya negara ASEAN. Tingkat kemahiran berbahasa inggris seorang akademisi akan membawa kualitas pendidikan di nasional meningkat, ini karena referensi seorang akademisi bukan hanya dari tingkat nasional yang berbahasa indonesia namun akan banyak membutuhkan referensi akademiknya dari negara asing. Sebagai contoh, dalam mengembangkan studi tentang pendidikan tidak akan ada pencerahan bila hanya referensinya dari dalam negeri, tapi perlu bahan dari luar negeri. karena suatu standar kualitas akan mempunyai daya saing yang berkualitas bila standarnya berdasarkan standar internasional maka dengan kemahiran bahasa inggris seorang akademisi akan ikut meningkatkan martabat bangsa di dunia pendidikan.
Selain untuk meningkatkan kekayaan dan kualitas intelektual akademik nasional, berbahasa inggris bagi seorang Akademisi diperlukan dalam persaingannya di luar negeri baik dalam rangka study banding, riset dan lain-lain. Dalam kegiatannya untuk keperluan riset dan study banding di luar negeri ini tidak akan bisa dilaksanakan bila sebelumnya kemampuannya berbahasa inggris kurang baik. Dengan komunikasi berbahasa inggris yang bagus, akan sangat mengefektifkan dan mengefesienkan kegiatan seorang akademisi dalam melakukan kegiatannya di luar negeri, atau sedang bekerjasama dengan negara lain baik di dalam negeri atau di dalam negeri.
Kemahiran Berbahasa Inggris Praktisi Bisnis - Selain seorang akademisi yang perlu mahir dalam berbahasa inggris Praktisi Bisnis juga sangat penting menguasai bahasa inggris. Dengan di berlakukannya perdagangan bebas, ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2105 sehingga semua negara ASEAN akan secara bebas melakukan perdagangan di negara kita. Dengan keadaan ini maka untuk bersaing mendapatkan relasi dan investor serta melakukan kerjasama dengan negara lain perlu kemampuan berbahasa inggris yang baik dan benar harus dikuasai.
Kelebihan penguasaan bahasa inggris bagi seorang praktisi bisnis seperti tidak perlu penerjemah dalam berkomunikasi dengan relasi bisnis luar negeri, melakukan promosi hasil karyanya akan efektif bila ingin memasarkan di negara lain. Selain itu calon relasi atau inverstor luar negeri akan melakukan pertimbangan khusus bagi pebisnis dalam negeri untuk dijadikan rekanannya dengan melihat faktor komunikasi yang nyaman dengan mereka. Bayangkan bila kita seorang praktisi bisnis baik sebagai pelaku bisnis di bidang properti ada penawaran secara langsung dari seorang pimpinan perusahaan properti luar negeri untuk bekerjasama dengan kita, dan ingin langsung memberikan invesatinya di perusahaan kita namun dia terganggu dengan komunikasinya dengan kita sehingga dia tidak jadi untuk bekerjasama dengan kita. Kesempatan untuk bekerjasama dengan pebisnis dari luar negeri seketika hilang hanya karena faktor komunikasi yang tidak lancar. Jadi, walaupun dengan hasil karya yang berkualitas tapi komunikasi secara internasionalnya (Bahasa Inggris) kurang maka akan menimbulkan dampak berkurangnya kesempatan untuk bisa melangkah di kancah internasional.
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional, sehingga kepentingan dalam berhubungan dengan pihak asing untuk para praktisi bisnis sangat diutamakan. Kemunduran bisnis akan terus terjadi ketika selama berkomunikasi dengan relasi pihak asing kurang baik. Sehingga para praktisi bisnis banyak yang melakukan strategi peningkatan hasil bisnisnya dengan mengutamakan para rekanan di nasional atau karyawan dalam perusahaannya mahir berbahasa inggris, dan bila ada karyawan yang mempunyai posisi yang berperan penting di perusahaannya akan memberikan beasiswa untuk belajar bahasa inggris. Dengan keadaan yang sudah waktunya bahasa internasional ini di wajibkan, maka para pemimpin perusahaan dalam upaya meningkatkan kemajuan perusahaannya mereka mulai menyeleksi para calon pelamar kerja dengan melihat keterampilan berbahasa internasionalnya terutama bahasa inggris.
Negara kita harus mulai bisa meningkatkan martabatnya di mata negara asing terutama ASEAN dengan memperlihatkan keterampilan warga indonesia dalam berbahasa inggris, terutama para akademisi sebagai pelaku akademik untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan para praktisi bisnis sebagai pihak yang harus bisa menyaingi pebisnis luar negeri untuk meningkatkan perekonomian negara kita. Posisi keterampilan berbahasa Inggris akademisi dan praktisi bisnis akan berbanding lurus dengan hasil yang diupayakan sehingga mutlak keterampilan berbahasa inggris harus dikuasai oleh para akademisi dan praktisi bisnis guna meningkatkan daya saing dengan bangsa lain. Di Era Globalisasi saat ini mau tidak mau akan menuntut para akademisi dan praktisi bisnis untuk turut terlibat berinteraksi dan berkomunikasi dengan relasi dari luar negeri. Interaksi memerlukan komunikasi yang baik dengan menggunakan bahasa yang komunikatif, terutama berhubungan dengan negara lain orang yang berbahasa inggris, sehingga akan memudahkan kegiatannya dalam upaya menyetarakan keberadaan negara kita dengan negara lain. Maka sangat jelas, kemahiran berbahasa inggris bagi para akademisi dan praktisi bisnis diperlukan untuk meningkatkan kualitas negara kita secara umum.
Tulisan ini hanya opini penulis saja, adapun pandangan yang tidak sesuai dengan fakta, tidak ada tujuan lain, ini hanya semata pandangan asli penulis tentang Urgensi B.Inggris bagi Akademisi dan Praktisi Bisnis. Semoga bermanfaat dan ada hikmahnya bagi kita semua..
Nantikan Tulisan selanjutnya di muftiblogger.blogspot.com bila ada masukan, ide, sharing dll, silahkan tinggalkan komentar.. terima kasih.
Post a Comment for "Urgensi Bahasa Inggris bagi Akademisi dan Praktisi Bisnis"
Silahkan Berkomentar, kami akan selalu moderasi komentar anda sebelum di publish.